Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah tetapi karena kurangnya pengelolaan yang baik sehingga warganya tetap miskin. Hal ini disebabkan kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur yang belum memadai. Sumber daya alam yang melimpah harus dikelola secara berkelanjutan agar dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Oleh karena itu pentingnya pengelolaan aset agar aset tersebut dapat digunakan secara efektif dan efisien serta bernilai tinggi. Supaya aset dapat dikelola secara profesional kita harus mengetahui dasar dasar tentang manajemen aset. Berikut akan dijelaskan definisi dan contoh-contoh aset.
Definisi Manajemen Aset Menurut Para Ahli
Menurut Sugiama
(2013:15) “Manajemen aset adalah Ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan
kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan,
menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara,
membarukan atau menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien”.
Menurut Hasting (2010:4) “Asset
management is concerned with applying technical and financial judgement and
sound management practises to deciding with assets we need to meet our business
aims, and then to acquiring and logistically sustaining the assets over their
whole life, through to disposal". Dikatakan bahwa manajemen
aset berkaitan dengan menerapkan penilaian teknis dan manajemen keuangan yang
baik untuk memutuskan aset yang dibutuhkan agar tujuan bisnis terpenuhi lalu
aset dapat diperoleh dan dipertahankan/dipelihara sampai aset tersebut
dihapuskan.
Menurut
Michell, (dalam Telli,2012:49) “Asset management is comprehensive, fully
integrated strategy, process and culture directed at gaining greatest lifetime
effectiveness, value, profitability and return from production and
manufacturing equipment asset.” Manajemen aset yang komprehensif, terintegrasi
strategi, proses dan budaya diarahkan pada mendapatkan terbesar efektivitas
seumur hidup, nilai, profitabilitas dan kembali dari aset produksi dan
manufaktur peralatan.
Jenis-Jenis Aset
Menurut
Sugiama (2013:24) aset dapat dikelompokkan dalam beberapa dasar diantaranya:
- Berdasarkan Bentuknya
Contoh aset berwujud bangunan berupa gedung Jalan Cihampelas, Bandung Foto oleh: Afriyani (2015) |
Salah satu contoh aset berwujud berupa infrastruktur Jalan Gatot Subroto, Cimahi Foto oleh: Afriyani (2015) |
Lahan Kosong Cangkorah, Batujajar, Bandung Barat Foto oleh: Afriyani (2015) |
Kawah merupakan salah satu aset berwujud berupa sumber daya alam Kawah Putih, Jalan Raya Soreang Ciwidey, Bandung Foto oleh: Afriyani (2015) |
Bangunan berupa gedung merupakan salah satu contoh aset fisik Gedung sekolah BPK Penabur Jalan Jenderal Sudirman, Bandung Foto oleh: Afriyani (2015) |
Contoh aset berwujud Stone Garden, Padalarang Foto oleh: Afriyani (2015) |
Aset tidak berwujud atau intangible assets
adalah kekayaan yang manifestasinya tidak berwujud secara fisik yang memiliki
nilai ekonomi. Secara spesifik, aset tidak berwujud dibagi menjadi dua bentuk
utama, yaitu:
1. Aset tidak berwujud hukum atau aset generik
intelektual adalah kekayaan yang menghasilkan hak milik secara hukum dan dapat
dipertahankan dalam pengadilan hukum atas kepemilikannya. Contohnya hak paten, hak cipta atas sebuah
karya, dan hak atas rahasia dagang seperti daftar nama pelanggan.
Hak merk dagang Merk Oppo menghasilkan produk berupa telepon genggam Telkomsel merupakan contoh merk dagang produk kartu perdana Foto oleh: Afriyani (2015) |
Contoh Hak Merk Dagang Samsung merupakan merk dagang untuk alat elektronik Contoh produk merk samsung seperti handphone, netbook, televisi, dll. Foto oleh: Afriyani (2015) |
Contoh Hak Merk Dagang Adorable Projects merupakan merk produk fashion wanita Foto oleh: Afriyani (2015) |
Karya Hak Cipta Lagu merupakan hak cipta hasil karya seni musik seseorang Foto oleh: Afriyani (2015) |
2. Aset tidak berwujud kompetitif adalah kekayaan
yang dihasilkan dari rangkaian aktivitas muatan kolaborasi beberapa pihak
secara struktural dan sulit dibuktikan secara hukum. Contohnya tingkat produktivitas, rendahnya pemborosan sumberdaya, meningkatnya pendapatan, dan meningkatnya kepuasan pelanggan.
- Berdasarkan Tujuannya
Aset komersial bertujuan untuk mendukung seluruh operasi perusahaan mencapai laba yang maksimum. Misalnya aset berupa bangunan seperti pertokoan, apartemen, dan perhotelan.
Aset nonkomersial bertujuan untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya
aset pemerintah seperti jalan raya, waduk, irigasi, rumah sakit, dan sekolah.
Hotel merupakan aset fisik yang bertujuan untuk komersil Hotel Aston Primera Pasteur Jl. Dr. Djunjunan, Bandung Foto oleh: Afriyani (2015) |
KFC merupakan contoh aset fisik yang bertujuan untuk komersil Jalan Raya Cibabat, Cimahi Foto oleh: Afriyani (2015) |
Rumah Sakit Hermina Jalan Doktor Djunjunan No. 107 Pasteur, Bandung Foto oleh: Afriyani (2015) |
Contoh aset fisik nonkomersial Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kampus UPI Foto oleh: Afriyani (2015) |
Aset nonkomersial Taman Kartini merupakan aset yang bertujuan bukan untuk komersial melainkan Jalan Taman Kartini, Baros, Cimahi Tengah Foto oleh: Afriyani (2015) |
- Berdasarkan hubungannya dengan pengelolaan aset secara spesifik
- Aset finansial
- Aset fisik
- Human assets
- Aset informasi
- Aset tidak berwujud
Siklus Aset
Siklus Alur Aset (Sugiama,2013:27) |
Menurut Dr. A. Gima Sugiama dalam bukunya Manajemen Aset Pariwisata (2013) menjelaskan siklus alur aset sebagai berikut:
- Perencanaan kebutuhan aset adalah serangkaian kegiatan merencanakan suatu rencana strategi yang dibuat oleh suatu organisasi.
- Pengadaan aset adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh atau mendapatkan aset atau barang maupun jasa baik yang dilaksanakan sendiri secara langsung oleh pihak internal, maupun oleh pihak luar sebagai mitra atau penyedia/pemasok aset yang bersangkutan.
- Inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan aset, dan mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud pada suatu waktu tertentu.
- Legal audit aset adalah pemeriksaan (audit) untuk mendapat gambaran jelas dan menyeluruh terutama mengenai status kepemilikan, sistem dan prosedur penguasaan (penggunaan dan pemanfaatan), pengalihan aset, mengidentifikasi kemungkinan terjadinya berbagai permasalahan hukum, serta mencari solusi atas masalah hukum tersebut.
- Penilaian aset adalah proses kegiatan penilai dalam memberikan suatu estimasi dan pendapat atas nilai ekonomis suatu properti, baik harta berwujud (tangible assets) maupun harta tidak berwujud (intangible assets), berdasarkan hasil analisis terhadap fakta-fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode dan prinsip-prinsip penilaian yang berlaku.
- Pengoperasian aset adalah serangkaian kegiatan menggunakan/memanfaatkan aset dalam tugas atau pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi.
- Pemeliharaan aset adalah sebuah system yang mencakup kombinasi dari sekumpulan aktivitas yang dilengkapi oleh beragam sumberdaya untuk menjamin agar aset bersangkutan dapat berfungsi sebagaimana diharapkan.
- Pembaharuan/Rejuvenasi aset adalah membangun kembali aset agar memiliki fungsi kembali sebagaimana semula, bahkan mempertinggi fungsi dari aset tersebut.
- Penghapusan aset adalah serangkaian kegiatan untuk memusnahkan atau mengalihkan aset Pemusnahan aset adalah tindakan penghapusan yang menimbulkan konsekuen untuk menghapus aset itu dari daftar aset organisasi bersangkutan.
- Pengalihan aset adalah pengalihan kepemilikan aset dari suatu pihak kepada pihak lain sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara menjual aset, mempertukarkan aset, menghibahkannya atau disertakan sebagai modal pada pihak lain.
Sumber referensi:
Sugiama, A Gima.2013. Manajemen Aset Pariwisata: Pelayanan Berkualitas agar Wisatawan Puas dan Loyal. Bandung: Guardaya Intimarta.
Sumber lainnya:
Hastings, Nicholas Anthony John.2010. Physical Asset Management. London: Springer.
Sumber lainnya:
Hastings, Nicholas Anthony John.2010. Physical Asset Management. London: Springer.
Telli Van der Lei, Paulien Herder, Ype Wijnia.2012.Asset Management: The State of the art in Europe from a Life Cycle Perspective. London: Springer.